Selasa-Rabu 17-18 Desember 2024 - mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, baru saja mengikuti kegiatan praktikum di Kabupaten Bantaeng tepatnya di Kelurahan Ereng-ereng dan Kunjungan di Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Penyuluhan serta memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai cara menjadi seorang Penyuluh. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan memberikan pengalaman baru, karena saat akan terjun ke masyarakat untuk memberikan ceramah atau informasi, ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan dengan matang.
Secara keseluruhan, praktikum yang dilaksanakan di Bantaeng sangat memberi banyak pelajaran, baik dalam hal pengetahuan maupun cara berinteraksi dengan masyarakat. “Kami merasa lebih siap dan termotivasi untuk menjadi penyuluh yang baik di masa depan. Pengalaman ini mengajarkan kami pentingnya komunikasi yang baik dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.” Ucap salah satu mahasiswa praktikum Manajemen Penyuluhan. Kegiatan praktikum ini terdiri dari dua bagian. Pertama, kami melakukan ceramah langsung kepada masyarakat di Masjid Jami' Darussalam, Ereng-ereng. Kegiatan ini menjadi sangat berkesan karena masyarakat di sana sangat antusias dan kompak dalam mendengarkan ceramah yang kami sampaikan. Suasana yang hangat dan nyaman di tengah masyarakat Ereng-ereng membuat kami merasa diterima dengan baik.
Sebagaimana pula yang disampaikan oleh Dosen Pengampu Manajemen Penyuluhan, Bapak Prof. Dr. H. Mahmudin, M.Ag dalam penyampaiannya, “Jika kita ingin memberikan ceramah, ada etika dan perencanaan yang harus dipersiapkan. Ceramah bukan hanya sekadar berbicara, tetapi ada ilmu yang perlu kita kuasai.” Ilmu tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan praktikum seperti yang kami lakukan.
Kegiatan kedua adalah kunjungan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantaeng. Kami disambut dengan hangat oleh para staf di sana. Selama kunjungan, kami mengikuti beberapa aktivitas yang menjadi bagian dari proses pembelajaran. Salah satunya adalah diskusi yang melibatkan seluruh penyuluh di Kemenag Bantaeng. Kami diberikan penjelasan mengenai metode dan strategi dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Ustaz Jufri, salah satu penyuluh, menyampaikan, "Menjadi penyuluh itu gampang-gampang susah karena kita sebagai penyuluh harus menjadi cermin bagi masyarakat".
Selama sesi diskusi tersebut, kami sangat antusias mendengarkan pandangan dan informasi yang dibagikan oleh para penyuluh. Wawasan dan pengalaman yang mereka sampaikan sangat berharga sebagai bekal kami, mahasiswa BPI, yang bercita-cita menjadi seorang penyuluh. Secara keseluruhan, kegiatan praktikum ini memberikan manfaat yang besar dalam menambah pengetahuan dan wawasan kami, khususnya mengenai metode dan strategi penyuluhan. Pengalaman langsung yang kami dapatkan di lapangan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana menjalani profesi sebagai seorang penyuluh.