Movie KKN PPL BPI UIN Alauddin Makassar di Yogyakarta
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terintegrasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Alauddin Makassar di Yogyakarta resmi ditarik pada tanggal 6 September. Mahasiswa yang ditempatkan di Pedukuhan Bekelan, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, telah menyelesaikan pengabdian selama 45 hari penuh dengan berbagai program unggulan yang melibatkan masyarakat secara aktif.
Penarikan mahasiswa KKN ini ditandai dengan acara ramah tamah yang berlangsung meriah. Acara tersebut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, karang taruna, serta warga sekitar yang selama ini berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Kehangatan suasana semakin terasa ketika masyarakat menyampaikan kesan mendalam terhadap keberadaan mahasiswa di desa.
Lurah Sidorejo dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa. Ia menuturkan bahwa mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar mampu berbaur dengan masyarakat, ikut serta dalam kegiatan karang taruna, serta terlibat aktif dalam program kemasyarakatan, termasuk dalam perayaan HUT RI ke-77 yang berjalan sukses berkat dukungan mereka.
“Mahasiswa KKN di sini tidak ada yang sombong. Mereka selalu menyapa, ramah, dan ringan tangan membantu setiap kegiatan desa. Kehadiran mereka membawa warna baru bagi masyarakat Sidorejo,” ungkap Lurah dengan penuh rasa syukur.
Ungkapan haru pun tampak saat acara penarikan berlangsung. Banyak warga yang menitikkan air mata karena merasa sudah menyayangi para mahasiswa layaknya keluarga sendiri. Keakraban yang terjalin selama satu bulan lebih menjadikan perpisahan terasa begitu berat.
Kepala Desa Sidorejo juga menyampaikan harapannya agar KKN UIN Alauddin Makassar dapat kembali hadir tahun berikutnya. Ia berharap jumlah mahasiswa yang ditempatkan dapat diperbanyak dan, bila memungkinkan, mencakup satu kecamatan penuh sehingga dampak positif yang dirasakan masyarakat semakin meluas.
Inka, selaku koordinator desa, menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Sidorejo. Ia merasa bersyukur bisa ditempatkan di desa yang warganya ramah, aktif, dan penuh semangat kebersamaan. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga untuk bekal bersosialisasi di tengah masyarakat setelah lulus kelak.
“Tidak semua mahasiswa bisa merasakan berada di lingkungan sebaik ini. Kami merasa beruntung dan bangga karena diterima dengan baik. Warga Sidorejo menjadi contoh nyata bagi kami bagaimana hidup bermasyarakat yang penuh kebersamaan,” kata Inka dengan rasa terharu.
Sementara itu, Dr. Irwanto Gani, M.Pd, dosen pendamping sekaligus mewakili Ketua Jurusan BPI Dr. St. Rahmatia, M.Sos.I, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah membimbing mahasiswa selama KKN. Ia juga mengupayakan agar ke depan jumlah mahasiswa KKN di Yogyakarta bisa diperbanyak dan ditempatkan dalam skala kecamatan agar kerja sama yang sudah terjalin semakin kuat.
Selama berada di Desa Sidorejo, mahasiswa menginisiasi sejumlah program pengabdian masyarakat. Program “Gerakan JB2” atau Jumat Bersih Berkah menjadi salah satu kegiatan rutin yang mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mempererat silaturahmi melalui dakwah sosial.
Selain itu, mahasiswa juga menyelenggarakan Festival Anak Saleh Indonesia dengan tema “Membangun Generasi Islami yang Bersinergi”. Festival ini melibatkan anak-anak desa dalam berbagai lomba keagamaan dan edukatif yang bertujuan membentuk karakter Islami sejak dini.
Tidak hanya fokus pada anak-anak, mahasiswa juga memberikan perhatian pada keluarga dan perekonomian warga. Hal ini diwujudkan melalui seminar bimbingan keluarga sakinah serta pelatihan UMKM yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Mahasiswa KKN juga berkolaborasi dengan STIKES Surya Global Yogyakarta dalam kegiatan senam sehat bersama warga Gentan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mengajak masyarakat untuk hidup sehat secara fisik sekaligus menjaga kesehatan mental melalui interaksi positif.
Program peningkatan literasi keagamaan dan bahasa juga menjadi prioritas. Di SDN Bekelan, mahasiswa memberikan bimbingan belajar untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an sekaligus mengajarkan bahasa Inggris. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari guru dan orang tua.
Selain itu, mahasiswa turut aktif dalam kegiatan TPA di Masjid Al-Mujahidin. Mereka membimbing anak-anak dalam membaca Al-Qur’an serta menanamkan nilai-nilai Islami. Tidak ketinggalan, mereka juga mengadakan sosialisasi pentingnya pendidikan usia dini di tingkat Taman Kanak-Kanak, yang dipandang sebagai pondasi masa depan anak.
Rangkaian program tersebut tidak hanya bermanfaat secara praktis, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara mahasiswa dan masyarakat. Kehadiran mahasiswa menjadi inspirasi bagi warga, sementara masyarakat memberikan teladan nyata tentang hidup dalam kebersamaan dan gotong royong.
Dalam acara ramah tamah penarikan, mahasiswa KKN menampilkan tari empat etnis khas Bugis-Makassar yang memukau para tamu. Mereka juga menyanyikan lagu khas Toraja sebagai persembahan budaya dari tanah Sulawesi Selatan, yang sekaligus memperkenalkan kekayaan seni kepada masyarakat Sidorejo.
Penampilan tersebut menjadi penutup yang indah sekaligus simbol persahabatan lintas daerah. Masyarakat Sidorejo merasa bangga bisa menyaksikan langsung budaya daerah asal mahasiswa, sementara mahasiswa merasa bangga bisa membawa identitas budaya mereka ke tanah Jawa.
KKN Terintegrasi ini bukan sekadar menjalankan kewajiban akademik, melainkan juga menjadi ruang pembelajaran sosial yang nyata. Mahasiswa belajar banyak tentang kehidupan bermasyarakat, sementara masyarakat mendapatkan manfaat dari ilmu dan kreativitas mahasiswa.
Pada akhirnya, penarikan mahasiswa KKN di Desa Sidorejo menorehkan kisah penuh kesan. Tangis haru yang mengiringi perpisahan menjadi bukti betapa eratnya ikatan yang telah terjalin. Bagi mahasiswa, pengalaman ini akan selalu diingat sebagai bagian penting dalam perjalanan hidup dan pendidikan mereka.