Kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja (RAKER) Perhimpunan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam (PABKI) Indonesia masa jabatan tahun 2022-2027 dilaksanakan Rabu-Sabtu tanggal 9-12 Agustus 2023 di Hotel Merumatta Senggigi Lombok Barat. Kegiatan PABKI kali ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan juga menguatkan eksistensi PABKI di Indonesia. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan Forum Dekanat Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FORDAKOM) Indonesia. Agenda akbar ini diinisiasi oleh Prodi BKI UIN Mataram, yang dimotori oleh Dr. Mira Mareta beserta tim. Jadi, PABKI patut bersyukur dan berterima kasih yang tak terhingga kepada seluruh PAnitia dari UIN Mataram, khususnya kepada Kasekprodi BKI UIN Mataram Ibu Dr. Mira Mareta, MA.
Inti dari kegiatan PABKI ini yaitu Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PABKI dan rapat kerja program-program DPP PABKI. Perlu diketahui bahwa Dewan Pengurus Pusat PABKI telah berhasil dibentuk, setelah tahun lalu berhasil menyelenggarakan pemilihan dewan pimpinan di UIN Makasar. Sehingga di periode kedua ini para pengurus DPP memang harus dilantik, agar dapat melaksanakan program kerjanya dengan baik.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus DPP PABKI, di antaranya hadir Dewan Pembina PABKI yang sekaligus juga melantik anggota DPP PABKI Prof Dr. H. M. Bahri Ghozali, MA dari UIN Raden Intan Lampung serta Prof. Dr. Casmini, M.Si dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dewan Pakar DPP PABKI Prof. Elfi Muawanah, M.Pd dari UIN Tulungagung. Presidium DPP PABKI Dr. H. Aep Kusnawan, S.Ag., M.Ag, CPCE dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Agus Santoso, S.Ag., M.Pd dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Muhamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan Jarnawi, M.Pd dan UIN Ar-Raniry Aceh. Sekretaris Jenderal A. Said Hasan Basri, S.Psi, M.Psi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bendahara Umum Ainun Diana Lating, M.Si dari IAIN Ambon. Serta beberapa perwakilan dari Departeman-Departemen DPP PABKI.
Pasca prosesi pelantikan dilakukan, selanjutnya pada hari kedua, seluruh anggota yang hadir, kurang lebih sebanyak 69 anggota PABKI dari berbagai wilayah di Indonesia ini mengikuti seminar nasional dimana, pada event ini juga diadakan call for paper dengan setiap peserta mempresentasikan makalahnya masing-masing. Pada siang harinya seluruh anggota PABKI meakukan diskusi intens untuk membicarakan program kerja masing-masing departemen. Hasil dari diskusi tersebut kemudian dirumuskan dan diadakan siding pleno. Pasca diskusi dan presentasi dari setiap kepala departemen terkait progamnya masing-masing. Kemudian para pimpinan PABKI menyampaikan beberapa hal. Mulai dari Sekjend PABKI A. Said Hasan Basri, S.Psi, M.Psi, menyampaikan bahwa melalui pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Raker ini, PABKI akan mengembangkan road map implementasi program kerja PABKI. Saat ini, sudah tidak perlu lagi membuat dikotomi antara BK Pendidikan dan Masyarakat. Harus ada kesepemahaman dan kesepakatan ruang lingkup keilmuan BKI yang lebih holistik. Masing-masing prodi perlu mengembangkan ciri khas keilmuan prodinya masing-masing. Dalam menyusun program kerja, setiap divisi PABKI juga perlu menyusun skala prioritas program kerjanya. Presidium PABKI Dr. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag menegaskan bahwa PABKI perlu responsif dengan segala isu yang ada yang dapat dilihat dari perspektif keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Oleh karena itu, masing-masing divisi PABKI perlu merespon setiap isu yang ada dan kemudian dikembangkan dalam divisinya. PABKI akan mengembangkan media digital untuk mempromosikan program kerja yang sudah disepakati. Presidium PABKI Dr. Agus Santoso, S.Ag., M.Pd, mengungkapkan bahwa salah satu ciri khas layanan Bimbingan dan Konseling Islam yaitu dengan tausiyah yang disertai dengan nyanyian religi yang mengandung pesan positif seperti nasyid. Dalam kesempatan ini, beliau memberikan tausiyah dan memberikan salah satu contoh nasyid yang mampu menstabilkan spiritual manusia. Presidium PABKI Dr. Muhamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I memandu jalannya Raker dan menegaskan bahwa program kerja PABKI harus inovatif dan juga memberikan efek positif terhadap program studi. Seperti kurikulum, sertifikasi profesi, olimpiade mahasiswa BKI, media PABKI dan lain sebagainya.
Adapun program kerja yang dibahas dan telah disepakati dalam sidang pleno yaitu Divisi Departemen Pengembangan Keilmuan yang diketuai oleh Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd dari IAIN Pontianak menyampaikan 4 target pengembangan keilmuan yaitu membuat modul praktik dan pelatihan, sosialisasi produk divisi, Pertukaran Dosen Tamu, dan Implementasi MBKM. Namun, prioritas utama dari Departemen Pengembangan Keilmuan yaitu membuat modul praktik dan pelatihan. Departemen Keorganisasian yang diketuai oleh Dr. H. Muhsin Kalida, S.Ag., MA., M.Pd. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyampaikan prioritas dalam jangka dekat pada Divisi Keanggotaan dan Kelembagaan yaitu pendataan dan memprakarsai terbentuknyanya atau berdirinya Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PABKI sebanyak 15 DPW. Departemen Penjaminan Mutu yang diwakili oleh Dr. Nur Azizah, M.Si dari UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, menyampaikan akan mengembangkan profil lulusan BKI yaitu Konselor Islam dan Penyuluh Agama Islam. Sedangkan mata kuliah yang direkomendasikan untuk implementasi MBKM di antaranya yaitu BKI Anak dan Remaja, BKI Dewasa dan Lansia, Bimbingan Rohani Islam, Cyber Counseling, Media BPI/BKI, Konseling Multikultural, Kesehatan Mental, Psikoterapi Islam, BKI Keluarga, Pengembangan Kepribadian. Namun, prioritas dari Departemen Penjaminan Mutu adalah Review Kurikulum MBKM. Departemen Komunikasi dan Kerjasama yang diwakili oleh Alfan Arifuddin, M.Si dari Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Pasuruan menyampaikan bahwa program prioritas ada pada subdivisi pengembangan jurnal dan subdivisi buku yaitu Drafting Jurnal-Jurnal PABKI serta penerbitan buku (menulis buku bersama dan publikasi PABKI Press). Departemen Pengembangan Profesi yang diketuai oleh Dr. Jaja Suteja, M.Pd.I dari IAIN Cirebon menyampaikan bahwa program prioritas ada pada Subdivisi Pelatihan dan Sertifikasi yaitu Mengajukan skema Sertifikasi Profesi.
Kegiatan Raker PABKI ini diakhiri dengan hasil pleno dari para pimpinan DPP yang terdiri dari dewan presidium, Sekjend dan Bendahara. Hasilnya adalah menegaskan kembali bahwa Presidium merupakan sistem kepemimpinan dimana ada lima presiden yang secara koordinasi berdiri sejajar, dengan dipimpin satu koordinator pada setiap tahun berjalan selama masa kerja lima tahun. Jadi masing-masing Presidium akan bergantian memegang tanggung jawab sebagai coordinator Presidium secara estafet setiap tahunnya. Pada periode kedua semenjak enam tahun lalu PABKI dideklarasikan. Pada Raker Akbar di Mataram ini, diputuskan bahwa pemegang estafet coordinator presidium adalah Dr. Agus Santoso dari UINSA, setelah sebelumnya di tahun pertama dipegang oleh Dr. Aep Kusnawan dari UIN Bandung. Adapun Sekretaris Jenderal berfungsi sebagai center dari organisasi, karena bertanggung jawab mengatur arus administrasi dan informasi demi jalannya organisasi PABKI ini. Sedangkan bendahara merupakan pemegang kendali keluar masuknya dana. Sedangkan Keanggotaan adalah semua orang yang terlibat di PABKI. Keanggotaan PABKI terdiri dari anggota khusus (Presidium, Sekjend, Bendahara) dan anggota biasa (selain Presidium, Sekjend, Bendahara). Setiap anggota PABKI dapat diganti sewaktu-waktu yang didasarkan pada progres kinerjanya. Setiap anggota PABKI yang tidak menunjukkan progres kinerjanya akan diberikan sanksi. PABKI juga akan mengadakan pertemuan setiap tahunnya.
Agenda Rapat Kerja PABKI ini diharpkan menjadi titik balik bagaimana PABKI ini akan berkembang ke depan, saat ini jika dilihat dari jumlah Prodi yang sudah bergabung dengan PABKI adalah sebanyak 73 Prodi dengan rincian 45 Prodi dari PTAIN dan 28 Prodi dari PTAIS. Ke 73 Prodi yang menjadi anggota asosiasi PABKI ini terdiri dari Prodi BKI, Prodi BPI, Prodi BKPI, dan Prodi BK. Senyatanya PABKI memang terbuka bagi siapa saja yang konsern dengan konseling Islam. Jika ditinjau dari segi wilayah, maka keterwakilan anggota PABKI membentang dari Aceh sampai Sorong Papua. Adapun jumlah anggota yang telah memiliki Kartu Anggota tercatat berjumlah 300 orang, dan masih belum ditambah anggota yang masih dalam proses pengurusan KTA.