Gowa, (By: U.Noer) 22 Oktober 2025 – Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang sedang melaksanakan PPL/PTK di Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa mengadakan Seminar Kesehatan Mental bagi warga binaan pemasyarakatan.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama dalam mengelola pikiran dan emosi di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh dari Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Yohani Widayati, yang menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa BPI UIN Alauddin Makassar.
“Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh warga binaan. Di tempat seperti ini, manusia sering diuji dalam mengelola pikiran dan emosinya,” ungkap Yohani.
Seminar ini menghadirkan praktisi konseling dari My Counselor Indonesia sekaligus dosen Jurusan BPI, Nur Hikmah M., sebagai narasumber. Ia memandu peserta melalui tiga sesi utama, yakni pemaparan materi, ruang berkisah, dan praktik Butterfly Hug — sebuah teknik sederhana untuk membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan rasa tenang.
Menambah kekhidmatan acara, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Jurusan BPI, Dr. Rahmatiah, M.Ag., dan Sekretaris Jurusan: Dr. Hamriani, M.Sos., yang turut memberikan motivasi kepada warga binaan. Dalam sambutannya, Dr. Rahmatiah menekankan pentingnya spiritualitas dalam menjaga kesehatan mental.
“Shalat adalah salah satu bentuk terapi hati dan pikiran. Ketika hati tenang, maka cara berpikir pun menjadi lebih jernih,” tuturnya.
Ketua kelompok PPL/PTK, Ahmad Ridha Lukman, menyampaikan harapannya agar seminar ini mampu memberikan manfaat nyata bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pembelajaran bagi warga binaan untuk lebih memahami cara mengelola emosi dan berpikir positif,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa BPI UIN Alauddin Makassar tidak hanya menunaikan tanggung jawab akademik, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya bagi para warga binaan yang membutuhkan dukungan psikologis dan spiritual selama menjalani masa pembinaan.

